The Art of Forgiving

2009/03/11

Anda mungkin masih belum dapat memaafkan seseorang yang pernah sangat dekat dengan Anda. Padahal, kejadiannya sudah berlalu bertahun-tahun lalu. Namun, Anda juga masih belum bisa melupakan orang tersebut beserta kenangan-kenangannya. Pertanyaannya: Apakah kita sebaiknya perlu melupakan (forget) terlebih dahulu untuk bisa akhirnya memaafkan (forgive)? Ataukah justru sebaliknya?
Sebenarnya, berbicara soal memaafkan tidak bisa lepas dari konsep “forgiveness” itu sendiri. Forgiveness dapat berarti dua hal: meminta maaf dan memaafkan. Untuk melakukan dua tindakan tersebut, ada beberapa elemen yang dilibatkan, seperti korban, pelaku, dan berbagai jenis serta tingkat trauma, luka, atau ketidakadilan.
Pernyataan tersebut dikemukakan oleh Leonard Horwitz, seorang ahli psikoanalisa dari Greater Kansas City Psychoanalitic Institute. Sedangkan Enright and Human Development Study Group (1996) menyebutkan bahwa tindakan forgiveness selalu berkaitan dengan tiga aspek. Yang pertama memaafkan orang lain, lalu menerima permintaan maaf dari orang lain, dan terakhir memaafkan diri sendiri. Untuk mencapai tataran forgiveness seutuhnya, ketiga aspek tersebut harus tercapai semua. Sayangnya, kita tidak dapat selalu mendapatkan ketiga aspek tersebut di dalam kehidupan sehari-hari.
Forgiveness memiliki berbagai manfaat, baik secara psikologis maupun kesehatan. Di antaranya adalah memperbaiki hubungan yang renggang antarindividu, menyembuhkan luka batin yang dalam, pemulihan bagi korban maupun pelaku, serta sebagai sarana untuk pengembangan diri ke arah yang lebih baik. Orang yang sulit untuk memaafkan atau meminta maaf ternyata lebih rentan terhadap berbagai gangguan psikologis. Selain itu, mereka juga sulit untuk bisa mempertahankan tingkat kesehatan mental di hari tuanya.
Jangan pelit memaafkan
Mengampuni seseorang tidak langsung terjadi saat kita telah mengucapkan, “Ya, saya maafkan.” Setidaknya, forgiveness bekerja melalui dua cara:
1. Kurangi stres yang muncul akibat dari keputusan untuk tidak memaafkan yang selalu diliputi oleh berbagai emosi, seperti sakit hati, kemarahan, agresivitas, kebencian, penolakan, dan ketakutan akan disakiti atau dipermalukan kembali. Jika emosi-emosi tersebut tidak diredakan, akan muncul gangguan-gangguan yang bersifat fisiologis. Misalnya meningkatnya tekanan darah dan perubahan struktur hormonal yang berhubungan erat dengan gangguan fungsi jantung, gangguan kekebalan tubuh, dan gangguan fungsi saraf dan ingatan.
2. Mencoba memaafkan. Di sinilah kita mungkin akan mengalami masalah, jika kita tipe orang yang sulit memaafkan orang lain. Seseorang yang pendendam dan pelit memaafkan biasanya sulit untuk membina hubungan jangka panjang dengan orang lain. Sebab hubungan yang telah terbina dapat rusak akibat kesalahan kecil. Setelahnya, orang lain pun akan sulit untuk mendekati dirinya karena telah melihat betapa buruknya caranya berelasi dengan orang lain. Lebih lanjut, orang yang sulit memaafkan atau meminta maaf, dan memiliki kebiasaan gemar mengungkit-ungkit kesalahan orang lain, berpeluang lebih besar mengalami masalah kesehatan fisik dan juga mental.
Memaafkan butuh proses
Ahli teologi bernama Doris Deonneley mengatakan bahwa proses forgiveness membutuhkan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Menerima dan menyadari dampak menyeluruh dari peristiwa yang menyakitkan.
2. Memutuskan untuk memaafkan.
3. Menyadari bahwa memaafkan itu sulit untuk dilakukan dan selalu melibatkan suatu proses yang tidak menyenangkan bagi semua pihak yang terlibat di dalamnya.
4. Memaafkan diri sendiri. Kebanyakan orang mampu memaafkan orang lain tetapi sulit untuk memaafkan diri sendiri untuk perbuatan yang sama.
5. Mempertimbangkan akibat-akibat yang mungkin muncul jika kita belum dapat atau tidak mau memaafkan.
Hal terpenting yang perlu diingat: forgiveness bukanlah kejadian sesaat, melainkan sebuah proses. Forgiveness adalah suatu proses yang harus ditumbuhkan dan dipelihara karena berlawanan dengan kecenderungan alamiah manusia untuk membalas dendam dan menentang ketidakadilan. Memaafkan secara tulus memang sulit, namun kita semua pasti bisa melakukannya. [From The Art of Forgiving]


8 Kado Indah

2009/03/11

Delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak
ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak
ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya
lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada
di sampingnya, Anda dan dia dapat berbagi perasaan,
perhatian dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif.
Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagiaan.
MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini. Sebab,
kebanyakan orang lebih suka didengarkan, ketimbang
mendengarkan. Dengan mencurahkan perhatian pada segala
ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan
kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar dengan
baik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan
bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya.
Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan
ia menuntaskannya, ini memudahkan Anda memberikan tanggapan
yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau
penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar
manis baginya.

DIAM

Seperti kata-kata, di dalam diam juga ada kekuatan. Diam
bisa dipakai untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan
orang. Tapi lebih dari segalanya, Diam juga bisa menunjukkan
kecintaan kita pada seseorang karena memberinya “ruang”.
Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar
menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomel.

KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh
untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan.
Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu
mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan
cinta. Makna kebebasan bukanlah “Kau bebas berbuat semaumu”.
Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya
kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal
yang ia putuskan atau lakukan.

KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba
tampil lebih ganteng atau cantik? Tampil indah dan rupawan
juga merupakan sebuah kado yang indah. Selain keindahan
penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan
suasana di rumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang
keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

TANGGAPAN POSITIF

Tanpa sadar, sering kita memberikan penilaian negatif
terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita
sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan
kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan
tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah
ingat, berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan
terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda.
Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu,
ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf)
adalah kado indah yang sering terlupakan.
KESEDIAAN MENGALAH

Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran.
Apalagi sampai menjadi pertengkaran yang hebat. Bila Anda
memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado
“kesediaan mengalah”. Kesediaan untuk mengalah juga dapat
melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa
tidak ada manusia yang sempurna di dunia ini.
SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa.
Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa
menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam
keputusasaan, pencerah suasana muram, bahkan obat penenang
jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk
membuka diri dengan dunia sekeliiling kita. Kapan terakhir
kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang
dikasihi?
😉
[From 8 Kado Indah]


Kaya dan Cukup

2009/03/11

Apapun keadaan kita maka kita harus merasa KAYA dan CUKUP.
Pernyataan ini baik sekali untuk ditempatkan pada konteks
“bahagia menikmati hidup”. Dan tentu tidak harus kaya material dulu.
Nah sekarang pertanyaannya bagaimana kita bisa ” bahagia menikmati hidup “ dan sekaligus ” kaya material ” ?.
Untuk masalah “bahagia menikmati hidup”, temen saya pernah ngasih tahu caranya dengan menghindari lima hal yang sering
menyebabkan kita tak bahagia menikmati hidup :
* Pertama,
Adanya keyakinan bahwa Anda tidak akan bahagia tanpa memiliki hal-hal yang Anda pandang bernilai. Anda sudah memiliki pekerjaan tetap dan tingkat kehidupan yang lumayan, tapi Anda masih merasa kurang.
Anda merasa akan berbahagia bila memiliki uang lebih banyak, rumah lebih besar, mobil lebih bagus, dan sebagainya.
Pikiran Anda dipenuhi oleh benda-benda yang Anda kira dapat
membahagiakan Anda. Padahal, Anda tidak bahagia karena lebih memusatkan perhatian pada segala sesuatu yang tidak Anda
miliki, dan bukannya pada apa yang Anda miliki sekarang.
* Kedua,
Anda percaya bahwa kebahagiaan akan datang bila Anda berhasil mengubah situasi dan orang-orang di sekitar Anda. Anda tak bahagia karena pasangan, anak, tetangga, dan atasan Anda tidak memperlakukan Anda dengan baik.
Kepercayaan ini salah. Anda perlu menyadari bahwa amat sulit mengubah orang lain. Bukannya berarti Anda harus menyerah,silakan terus berusaha mengubah orang lain. Namun, jangan tempatkan kebahagiaan Anda di sana. Jangan biarkan lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda membuat Anda tak bahagia. Kalau Anda tak dapat mengubah mereka, yang perlu Anda ubah adalah diri Anda sendiri, paradigma Anda.
* Ketiga,
Keyakinan bahwa Anda akan bahagia kalau semua keinginan Anda terpenuhi. Padahal, keinginan itulah yang membuat kita tegang, frustrasi, cemas, gelisah dan takut. Terpenuhinya keinginan Anda paling-paling hanya membawa kesenangan dan kegembiraan sesaat. Itu tak sama dengan kebahagiaan.
* Keempat,
Anda tak bahagia karena cenderung membanding-bandingkan diri Anda dengan orang lain. Saya mempunyai teman, sekarang menjadi eksekutif muda yang berkali-kali pindah kerja hanya karena kawan akrabnya semasa kuliah dulu memperoleh penghasilan lebih besar dari dirinya. Karena itu, setiap ada tawaran kerja, yang dilihat adalah apakah ia dapat mengungguli atau paling tidak menyamai penghasilan kawannya. Ia bahkan tak peduli bila harus berganti karier dan pindah ke bidang lain. Sampai suatu
saat ia menyadari bahwa tak ada gunanya “mengejar” sahabat karibnya. Sejak itulah ia mencari pekerjaan yang sesuai dengan bakat dan minatnya sendiri. Ia kini bahagia dengan pekerjaannya dan tak pernah ingin tahu lagi
penghasilan sahabatnya.
* Kelima,
Anda percaya bahwa kebahagiaan ada di masa depan. Anda terlalu terobsesi pepatah “bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian”. Kapan Anda bahagia? “Nanti, kalau sudah jadi manajer,” kata Anda. Persoalannya, saat menjadi manajer, Anda tambah sibuk, waktu Anda tambah sempit. “Saya akan bahagia nanti, kalau sudah menjadi
direktur atau dirjen, gubernur, menteri, presiden.” Nah, daftar tunggu ini masih dapat terus diperpanjang. Namun, Anda tak juga bahagia. Kalau demikian yang terjadi adalah, “bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang entah kapan.”
Kebahagiaan telah Anda letakkan di tempat yang jauh. Padahal, sebenarnya kebahagiaan berada sangat dekat dan dapat Anda
nikmati di sini, sekarang juga!


Ubah Cemburu jadi Aset

2009/03/11

Sering bertengkar dengan pasangan karena rasa cemburu? Sering tak tenang membiarkan ia pergi sendiri? Atau kesal karena ia tertawa bersama seorang wanita cantik di pesta yang Anda hadiri berdua? Kekhawatiran, tak percaya diri, dan meyakini diri bahwa pasangan kita selingkuh bisa menjadi hal yang tak menyenangkan untuk dijalani sehari-hari. Apakah ini yang dinamakan cinta? Apakah harus seperti ini dalam menjalin hubungan?
Menurut Diana Kirschner, Ph.D., psikolog dan ahli hubungan, rasa cemburu adalah suatu bentuk pemikiran negatif yang datang dari dalam diri sendiri. Melalui penelitian, terbukti bahwa rasa cemburu bisa menimbulkan ketegangan dan depresi. Seperti diketahui, rasa cemburu bisa berujung pada sakit hati, kekhawatiran, kecurigaan, ledakan emosi dan amarah, bahkan kemunduran kualitas dalam berhubungan. Tapi, mungkinkah rasa cemburu diubah menjadi sesuatu yang positif?
Ternyata bisa. Begini langkah-langkahnya:
1. Ketika rasa cemburu mulai merayapi pikiran, sadari bahwa hal itu merupakan tanda betapa Anda sangat menyayangi pasangan. Daripada melelahkan diri dengan pikiran-pikiran negatif, coba dekati perlahan dan katakan betapa sayangnya Anda kepada pasangan. Katakan betapa spesial dan cintanya Anda kepada dia. Kemungkinan terbesar adalah Si Dia akan memberi atensi kepada Anda, bukan ke wanita lain. Namun pastikan pula Anda tidak membombardirnya dengan pujian-pujian berlebihan setiap menit.
2. Biasanya, rasa cemburu datang karena ada rasa ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Nah, Anda bisa mencatat pikiran-pikiran negatif tersebut poin per poin. Lalu, tuliskan pula di sampingnya, hal positif tentang diri Anda sendiri. Misalkan, “Saya memiliki banyak jerawat,” lalu di sampingnya, tuliskan hal positif, seperti, “Saya punya mata berwarna coklat yang bagus.” Ini akan membuat otak Anda terlatih untuk mencari hal positif tentang diri sendiri.
3. Perhatikan hal-hal yang membuat Anda sering cemburu. Apakah karena Anda melihat wanita dengan bentuk tubuh yang bagus? Ataukah karena ada wanita berpakaian modis? Buat perencanaan diri untuk memperbaiki kualitas diri yang kurang Anda sukai.
4. Rasa cemburu bisa tumbuh karena kebutuhan akan perhatian dari pasangan. Kebutuhan perhatian, butuh pujian, butuh sentuhan kasih, dan butuh gairah. Jika seseorang merasa dicintai dan merasa dalam hubungan yang aman, niscaya rasa cemburu tak akan melanda. Ketika rasa itu datang, pikirkan apa yang Anda ingin pasangan lakukan untuk Anda. Usahakan untuk mengatakannya dengan manis. Misalnya, “Sayang, aku ingin kamu memegang tanganku.” Atau, “Sayang, aku akan merasa senang sekali jika kamu mau mencium keningku.”
Dibutuhkan kerja sama dari kedua belah pihak untuk membuat sebuah hubungan berjalan baik dan bahagia. Pastikan Si Dia memang mau untuk terus melanjutkan hubungan ini dan berkomitmen untuk membuatnya berhasil. Good luck! [From Ubah Cemburu jadi Aset]


Benarkah Selingkuh Bikin Ketagihan?

2009/03/11

SELINGKUH bisa bikin ketagihan? Mendapati orang yang Anda sayangi berselingkuh pasti sakitnya tak tertahankan. Berhari-hari memikirkan alasan mengapa ia sampai hati berselingkuh. Apa yang salah dengan hubungan Anda? Setelah mencoba mencari jawaban yang rasional untuk menemukan ketenangan batin, ia tiba-tiba datang kembali pada Anda untuk merajut cinta yang lama.
Pertanyaan-pertanyaan menghantui pikiran: Apakah aku harus memaafkannya? Apakah ia akan setia kali ini? Apakah ia akan berselingkuh lagi? Ketika masih ada rasa terpendam, hati serasa tercabik-cabik. Antara perasaan yang masih ingin bersamanya atau rasa harga diri yang tak ingin kembali padanya.
Tak mudah menghadapi pasangan yang pernah berselingkuh dari kita, dan Anda bukan satu-satunya orang yang harus melewati ini sendirian. Riset menunjukkan bahwa bahkan di antara pasangan yang sudah menikah, perselingkuhan terjadi pada sekitar 22 persen pria dan 13 persen wanita yang berselingkuh. Bahkan, pasangan yang mengaku ‘bahagia’ dengan pernikahannya pernah berselingkuh.
Namun berita baiknya: pasangan yang memiliki chemistry yang kuat cenderung bisa melewati krisis semacam ini. Tak hanya itu, mereka yang memiliki chemistry kuat bahkan bisa menjadi lebih erat dan menghapuskan keinginan berselingkuh untuk selamanya. Di beberapa kasus, pasangan bisa belajar dan bertumbuh dari sakitnya badai hubungan emosional, biasanya saat-saat setelah terjadinya pertengkaran.
Tentu saja ada beberapa tipe ‘player’ yang akan kembali mengulang dan mengulang berselingkuh. Tipe-tipe semacam inilah yang harus dihindari. Lalu, bagaimana caranya menghadapi tipe peselingkuh kronis?
Diana Kirschner, PhD, ahli hubungan, mengatakan bahwa setidaknya ada 5 tanda yang bisa Anda lihat dari si dia, apakah ia peselingkuh kronis atau hubungan ini masih bisa dipertahankan;
1. Dia amat sangat menyesal tentang perselingkuhan yang ia lakukan. Perhatikan tanda-tanda penyesalan dan permintaan maaf yang datang dari dalam hatinya. Apakah ia benar-benar menerima bahwa keadaan ini merupakan kesalahannya?
2. Ia memutuskan hubungan total dengan orang ketiga tersebut.
3. Ia menunjukkan apresiasi dan kesetiaan yang baru kepada Anda.
4. Anda dan pasangan jadi lebih terbuka, sering berbicara lebih mendalam dan jujur tentang perasaan dan hubungan. Masing-masing memiliki keinginan untuk lebih baik dan meningkatkan hubungan.
5. Ia secara sukarela ingin mengikuti terapi atau berdiskusi dengan pakar untuk lebih mendalami dirinya dan bagaimana meningkatkan hubungan Anda dan dia ke arah yang lebih baik.
Tanda-tanda di atas bisa mengindikasikan bahwa pasangan Anda benar-benar menyesal dan tak akan mengulangi perbuatannya. Namun, Anda tetap harus waspada, selalu ada kemungkinan ia untuk jatuh ke lubang yang sama. Lalu, bagaimana mengetahui bahwa ia berselingkuh (lagi)?
– Ia jadi sering bekerja dan pulang telat.
– Tiba-tiba ia harus bepergian yang tak mengikutsertakan Anda.
– Ia menghabiskan waktu melakukan kegiatan yang ia senangi tanpa adanya Anda.
– Sering ada telepon-telepon misterius yang tiba-tiba ditutup.
– Menemukan hal-hal yang tak bisa dimengerti, seperti nota penginapan atau nota hadiah yang bukan untuk orang Anda kenal.
– Penurunan keintiman antara Anda dan dia.
– Ia lebih mudah marah dan terasa jauh.
Persiapkan hati Anda untuk kemungkinan terjadinya “Perang Dunia III”, namun jangan dinanti-nantikan. Jika Anda memutuskan untuk membuang perasaan sakit hati yang telah terjadi dan ingin memaafkan pasangan, biarlah apa yang sudah terjadi, terjadilah. Namun jika ia terbukti melakukan kesalahan yang sama untuk kali kedua, sudah saatnya Anda mencari pasangan lain yang lebih bisa menghargai Anda dan arti sebuah hubungan. Lanjutkan hidup Anda dan jangan biarkan orang yang sudah menyakiti hati tadi menghancurkan hubungan Anda dengan orang lain di kemudian hari. Perlu diingat untuk melupakan sakit hati yang pernah terjadi agar bisa melanjutkan hubungan dengan pasangan selanjutnya. Lambungkan terus semangat karena masa depan ada di tangan Anda.
Diana juga menambahkan bahwa ujar-ujar, sekali peselingkuh tetap peselingkuh, tak selalu benar. Memaafkan dan kembali bersama adalah salah satu pilihan. Jika Anda pernah dikhianati dan ingin mencobanya kembali, coba dan jalanilah. Hanya ingat, bahwa Anda memutuskan untuk mengambil risiko, jangan biarkan rasa takut menguasai Anda. Di saat yang sama, perhatikan tindak tanduk si dia agar bisa mengira ke mana arah hubungan Anda berjalan.